Selasa, 01 Februari 2011

Alamat Agen Kapal Pesiar


Agen Kapal Holland America Line

SBI
Menara Sudirman Lt. 16
Jl. Jendral Sudirman Kav. 60
Jakarta
Telp. 021-5227717

Agen Kapal Putih

PT. Meranti Magsaysay
Graha Bintang Lt I
Jl. Teluk Betutu No. 5
Dukuh Atas
Jakarta Pusat
Telp. 021-3155514

CTI Jakarta
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-7, Lt. 2, No. 206
Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Telp. 021-5204287

CTI Group Yogyakarta
Jl. Arimbi RT 19/ RW 17
Banguntapan Bantul
Yogyakarta 55198

Indomarina
Jl. Wahid Hasyim No. 1, Menteng,
Jakarta Pusat 10310
Telp. 021-39837539

Papamitsos
Gedung Muzatek Blok C-1, Lt. 9.
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 30-36
Wisma Sawah Besar
Jakarta Pusat 10120
Telp. 021-3811220

Panatara Damas
Jl. Tebet Barat Dalam Raya No. 79 A
Jakarta Selatan 12810
Telp. 021-83704602


»»  Baca selengkapnya...

Alamat Agen Kapal Pesiar


Agen Kapal Holland America Line

SBI
Menara Sudirman Lt. 16
Jl. Jendral Sudirman Kav. 60
Jakarta
Telp. 021-5227717

Agen Kapal Putih

PT. Meranti Magsaysay
Graha Bintang Lt I
Jl. Teluk Betutu No. 5
Dukuh Atas
Jakarta Pusat
Telp. 021-3155514

CTI Jakarta
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. B-7, Lt. 2, No. 206
Kuningan, Jakarta Selatan 12950
Telp. 021-5204287

CTI Group Yogyakarta
Jl. Arimbi RT 19/ RW 17
Banguntapan Bantul
Yogyakarta 55198

Indomarina
Jl. Wahid Hasyim No. 1, Menteng,
Jakarta Pusat 10310
Telp. 021-39837539

Papamitsos
Gedung Muzatek Blok C-1, Lt. 9.
Jl. Sukarjo Wiryopranoto No. 30-36
Wisma Sawah Besar
Jakarta Pusat 10120
Telp. 021-3811220

Panatara Damas
Jl. Tebet Barat Dalam Raya No. 79 A
Jakarta Selatan 12810
Telp. 021-83704602

by Kerja Kapal


»»  Baca selengkapnya...

Persiapan Kerja Kapal


1. Kemampuan berkomunikasi. Bahasa Inggris masih menjadi ’senjata utama’ dan syarat mutlak yang harus dikuasai sebelum melamar bekerja di kapal pesiar. Crew kapal berasal dari berbagai negara dimana bahasa Inggrisnya agak berbeda dengan yang biasa kita pelajari di tempat kursus/sekolah/bangku kuliah.
2. Kemampuan bekerja. Kapal pesiar sering diistilahkan dengan floating hotel (hotel terapung) jadi lowongan2 yang tersedia di kapal pesiar sangat similar dengan posisi2 pada hotel2 di darat. Ada juga beberapa di Front House dan juga bagian teknisi.
3. Job Training. Satu2nya kesempatan untuk mempraktekkan segala yang didapat di sekolah adalah dengan cara mengikuti on the job training di hotel2. Disinilah saatnya untuk menerapkan dan belajar mengenal bagaimana sebenarnya lingkungan kerja di hotel itu. Di samping itu, sertifikat job training akan sangat membantu sebagai pelengkap dalam surat lamaran.
 4. Persiapan melamar kerja di kapaal.Secara umum yang perlu dipersiapkan adalah
- Surat Lamaran (dalam bahasa Inggris)
- CV (dalam bahasa Inggris)
- Copy ijasah terakhir
- Sertifikat sekolah perhotelan
- Sertifikat pengalaman kerja/on the job training
- Sertifikat Bahasa Inggris
- SKCK dari kepolisian
- dan dokumen2 pendukung lainnya.
Selamat mencoba, semoga berhasil.

by Kerja Kapal
»»  Baca selengkapnya...

Rabu, 26 Januari 2011

KISAH KERJA KAPAL PART III


Dining Room Steward  By Kerja Kapal
Predikat pelaut hingga saat ini berkonotasi kurang baik. Ada anggapan pelaut itu identik akrab dengan wanita di setiap pelabuhannya, suka mabuk-mabukan, suka judi, pokoknya jelek hingga para orang tua akan merasa gerah bila anak gadisnya didekati mahluk satu ini. Hal itu tidak sepenuhnya benar. Masih ada diantara kami yang konsisten melakukan prinsip agama. Meninggalkan keluarga untuk sekian bulan adalah berat namun akan lebih berat pula bila kita ternyata larut kedalam kehidupan hura-hura.
 
Banyak diantara kami yang sudah senior dalam arti usia, namun karena kebutuhan yang mendesak serta ketidakpastian ekonomi di dalam negeri, mereka terus bertahan untuk bekerja hingga pensiun. Jauh di lubuk hati mereka ada keinginan untuk berhenti dan mencoba hidup di negeri sendiri, entah usaha apa. Namun banyak dari mereka terbentur dinding tebal untuk bisa hidup di kampung halaman. Buka usaha hanya sebatas coba-coba seringkali gagal dan akhirnya balik ke kapal. Kesalahan terbesar kami ketika mencoba hidup di darat adalah minimnya informasi peluang usaha dan kebiasaan lama di kapal yang membuat kami manja. Dalam membentuk usaha, jelas perlu kiat dan strategi yang terencana dan itu kekalahan kami ketika mencobanya. Kami bagai rusa masuk kampung meski kami punya modal namun tidak punya banyak informasi. Sekali masuk dunia kapal pesiar, kami seakan masuk kedalam sebuah lingkaran setan.
 
Berkaca pada senior kami, saya akhirnya memutuskan untuk segera mengakhiri kehidupan saya di dunia kapal pesiar. Berat memang. Jujur saja kerja di kapal pesiar itu enak sehingga bisa membuat kita terlena. Semua kebutuhan kami terjamin sebab perusahaan memanjakan kami. Gaji kami memang tidak besar namun kami menerima tips dari tamu yang jauh lebih besar dari gaji. Dari uang tips yang jumlahnya lumayan dibanding kerja di Jakarta akhirnya kami bisa menabung. Namun uang bukanlah segalanya sebab sebagian besar dari kami mengorbankan sesuatu yang jauh lebih bernilai; orang tua, isteri, anak, pacar, teman dekat, saudara, semuanya hanya sempat kami temui dalam waktu yang singkat. Harga yang cukup mahal yang mesti kami bayar ketika bekerja di kapal pesiar.          
 
Dengan berat hati dan harus siap dengan segala resiko yang saya hadapi bila keluar dari lingkungan itu, akhirnya saya bisa menutup lembaran hidup saya di kapal pesiar. Saya kembali ke kampus dan menyelesaikan kuliah di bidang yang jauh berbeda dengan dunia perhotelan. Kini semua tinggal kenangan. Besar keinginan saya untuk kembali namun bukan sebagai crew. Someday…..I hope so. The end.
 
By  Kerja Kapal

»»  Baca selengkapnya...

KISAH KERJA KAPAL PART II


HALL by Kerja Kapal
Sambungan kisah kerja kapal oleh Eri Pare. bagian 2. Dunia kapal pesiar mempunyai norma dan aturan sendiri meski belum bisa dikatakan budaya sendiri. Bukan norma dan aturan Indonesia, Filipina, Inggris, Belanda, Kanada, ataupun Amerika. Tapi norma dan aturan kapal pesiar. Disana kami aman, tidak kena macet, tidak  diintimidasi ketika di jalan, tidak takut ditodong atau dicopet, tidak bayar makan, tidak bayar listrik meski soundsystem kami makan listriknya gede banget. Yang penting kami bekerja dan bekerja. Kami pun bisa selalu berpesta di koridor dan kabin kami, kalau kuat setiap malam.
 
Cukup sediakan beberapa boks bir, beberapa botol wine dan liquor plus musik yang menghentak, maka crew pria dan wanita akan berkumpul, selanjutnya terserah anda. Selama tidak ada yang complaint dan kapten membolehkannya. Mengacu ke ilmu sosiologi, saya mendefinisikannya sebagai crowd, yaitu sekelompok orang yang mempunyai kepentingan yang sama dan diatur oleh sebuah aturan sendiri dimana pemegang kekuasaan tertinggi ada di tangan kapten kapal. Saat pulang adalah merupakan kegembiraan kami, namun jauh dilubuk hati kami sebenarnya kebingungan. Kami punya dunia sendiri, dunia kapal pesiar bukan dunia darat!
 
Kini sekitar 6000 orang Indonesia tercatat sebagai crew perusahaan kapal pesiar Holland America Line. Ribuan orang Indonesia lainnya bekerja di perusahaan-perusahaan kapal pesiar lain seperti Star Cruise, Norwegiean Cruise Line, Royal Caribbean Cruise Line, Carnival Cruise Line, Costa Cruise Line, dan banyak liner lainnya. Mayoritas ada di bagian hotel dan sebagian kecilnya ada di bagian engine atau deck, yakni pelaut. Meski di paspor kami semua sama sebagai seaman, kami yang di bagian hotel lebih suka diberi predikat hotelier tanpa niat untuk merendahkan profesi pelaut. 
 
By Kerja Kapal
»»  Baca selengkapnya...

Senin, 24 Januari 2011

KISAH KERJA KAPAL PART I


 Kerja Kapal

Ini adalah kisah pribadi Eri Pare seorang mantan Dining Room Steward Holland America Line. Menyenangkan, itulah gambaran awal ketika berniat  untuk mencoba kerja di kapal pesiar. Keliling dunia gratis, mengunjungi pusat-pusat obyek wisata dunia, dibayar tinggi untuk ukuran Indonesia, mengenal bangsa lain dengan karakter yang berbeda.

Ketika diterima bersama sekitar 40 orang lainnya, kami diharuskan untuk mengikuti pelatihan di BPLP Bali kemudian disambung di Lenteng Agung. Untuk beberapa diantara kami saat itu bete juga harus menjalani pelatihan ini karena banyak diantara kami adalah lulusan D3 perhotelan sehingga materi yang harus kami pelajari adalah sebatas pengulangan materi di bangku kuliah. Tapi prosedur itu memang harus dijalani untuk mencapai keseragaman skill yang harus kami kuasai sesuai standar yang Holland America Line minta.

Suka duka menjalani pelatihan itu akan banyak menyita halaman tulisan ini bila saya ceritakan lengkap. Namun ada pengalaman yang tidak bakal saya lupakan. Saya pernah menjatuhkan patung gede di BPLP Bali karena tertabrak saat mengejar waktu dalam praktek F&B service. Padahal itu patung 3 kali ukuran badan saya yang kurus. Pihak akademik BPLP Bali meminta saya untuk mengganti patung itu. Bayangkan saja kalau saja yang mesti membelinya sendiri di kawasan Batu Bulan dan menggendong itu patung yang segede anak gajah ke kampus BPLP di Nusa Dua. Berkesan sekali. Di Lenteng Agung lain lagi ceritanya. Kita harus belajar dari pagi hingga malam disela waktu istirahat makan siang dan makan malam. Membosankan dan stressful, hingga saya sempat terkena migraine. Tapi karena motivasi untuk kerja di kapal begitu menggebu, tidak terasa waktupun berlalu.

Selepas Lenteng Agung adalah masa harap-harap cemas. Menunggu adalah pekerjaan yang tidak menyenangkan. Satu demi satu diantar kami mendapatkan panggilan kerja, hingga akhirnya giliran saya pun datang juga. Kami semua dikirim ke ss Rotterdam sebab kapal ini menjadi kapal latih bagi rookie seperti kami.

Kerja keras menjadi bagian keseharian hidup kami. Minggu-minggu pertama menjadi neraka, para senior menjadikan kami sebagi bahan perpeloncoan. Tampang-tampang bingung dan panik sangat jelas di wajah-wajah kami. Kami juga belum melakukan mind set adjustment yang sangat Indonesia dengan lingkungan yang jauh berbeda. Mandi keringat selalu membanjiri tubuh kami. Sangat melelahkan.

Jam kerja dining room steward disesuaikan dengan jam makan. Kami harus kerja sejak breakfast, lunch, dinner hingga late snack. Waktu antara jam makan merupakan waktu istirahat kami. Meski kadang diantar waktu itu kami juga harus bekerja, contohnya afternoon tea setelah kerja lunch. Kerja di afternoon tea sangat menyebalkan sebab kami kerja dari lunch disambung afternoon tea kemudian langsung prepare untuk kerja dinner.. I hate it!

Menjelang kerja dinner adalah keengganan kami. Kerja dinner sangat menguras energi, apalagi bagi mereka yang kerja di afternoon tea benar-benar sudah  loyo kelelahan Kenapa, sebab kami akan menghadapi dua periode makan malam dari jam 5.30 sampai 10.30 malam. Makanya setelah dinner wajah-wajah penat tergambar di setiap dining room steward terutama anak-anak baru seperti kami. Selepas late snack yang merupakan makan malam bagi kami di mess room, dengan lunglai kami menuju kabin untuk merebahkan diri supaya besok pagi kami siap untuk berpeluh kembali. Kami bekerja rata-rata selama 11 jam sehari, 7 hari per minggu selama kontrak kecuali bila sakit dan bersambung……

By Kerja Kapal

»»  Baca selengkapnya...

MENGERUK RIBUAN DOLLAR DENGAN KERJA DI KAPAL PESIAR

Kerja di kapal
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani, pedagang dan sedikit pegawai. Indonesia sudah lama menjadi perhatian masyarakat dunia terutama karena kekayaan alamnya. Indonesia juga menjadi target investorn untuk beramai-ramai menanamkan sahamnya. Cina salah satu negara yang sudah merealisasikan hubungan dagang melalui AFTA. Tidak heran jika di berbagai sudut daerah kita dengan sangat mudah dapat menemukan berbagai produk berasal dari negeri tirai bambu tersebut. Sebagai contoh untuk industri besar seperti otomotif sudah mulai merebut pangsa pasar yang lumayan sukses. Elektronik terlebih telah membanjiri hampir di seluruh konter dengan merek-merek khas, Ti Phone, Nexian, Imo, HT, dan lain-lain. Tak hanya itu Produk elektronik China bahkan hampir mendominasi aneka industri serupa di tanah air. Harganya yang murah dan pas di kantong nampaknya menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen dalam negeri.

Dampak membanjirnya produk murah meriah tersebut sangat signifikan bagi pelaku home industri tanah air, terutama bagi mereka yang memiliki modal menengah kebawah seperti produk kerajinan tangan, baju, sepatu dan alat-alat rumah tangga. Imbasnya pemutusan hubungan kerja (PHK), sepihak pernah di lakukan serentak dan pengangguranpun meningkat tajam.

Anak-anak usia produktif di paksa tidak melanjutkan pendidikan dikarenakan orang tua mereka tak mampu lagi membiyayai sekolah. Namun kita hendaknya mampu melihat peluang jeli kesempatan apa saja untuk bertahan hidup. Salah satunya yaitu mengeruk dollar dengan kerja di kapal pesiar. Dengan gaji mulai $500-$3.500 USD adalah jumlah yang lumayan besar jika dikurskan dengan rupiah yang kira-kira, Rp.4.500.000,- sampai 34.000.000,- perbulan.

Banyak sekali agen-agen resmi kapal pesiar di Indonesia, seperti PT. Ratu Oceania Raya, SBI, Meranty Magsasay, CTI, Indomarina, Kikai dll. Melalui agensi-agensi ini para pelaut akan disalurkan ke kapal-kapal pesiar yang tersebar di dunia, Royal Caribbean, AIDA, COSTA, Disney, Holland America Line, Apollo, dsb. Syarat-syaratnya cukup mudah lulusan DI/DIII perhotelan, menguasai bahasa Inggris, pengalaman bekerja di Hotel minimal Bintang 4, usia min 21-30 tahun, dan siap bekerja keras.Untuk itu jangan tunggu lama-lama bagi anda yang merasa masuk kategori diatas segera daftar untuk interview ke agensi-agensi terdekat di kota anda.

Kejar cita-cita anda dengan kerja di kapal super mewah, tour gratis, jobs prestige dan ceruk dollar yang siap jadi modal usaha anda di dalam negeri.


By Kerja di Kapal
»»  Baca selengkapnya...